Kementerian PUPR Dukung Akselerasi Pengembangan Infrastruktur Riau

By Admin

nusakini.com--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) mendukung upaya akselerasi pengembangan infrastruktur di Provinsi Riau untuk meningkatkan daya saing di wilayah tersebut. 

BPIW yang saat ini tengah mengembangkan infrastruktur dengan metode berbasis kewilayahan atau Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang dibagi menjadi 35 WPS. Provinsi Riau, masuk dalam WPS 2, yakni WPS Medan–Tebing Tinggi–Dumai–Pekanbaru. 

“Diharapkan dengan WPS bisa menemukan titik wilayah yang saat dibangun infrastrukturnya akan memberika efek berantai kepada daerah di sekitarnya. Apalagi dengan keterbatasan kapasitas keuangan negera dalam membiayai belanja infrastruktur,” kata Sekretaris BPIW, Dadang Rukmana saat mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam seminar pembangunan nasional “Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Infrastruktur dalam Peningkatan Daya Saing Riau,” di Balai Serimbit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (20/4). 

Rencana pengembangan infrastruktur Riau pada 2018, telah terdokumentasi dalam Masterplan dan Development Plan (MPDP) WPS 2, antara lain pembangunan pengamanan tebing Sungai Kampar Kanan di Kabupaten Kampar, pembangunan prasarana pengendalian banjir Sungai Kampar Kiri di Kabupaten Kampar. Selain itu, di Riau akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional-jaringan distribusi utama dari Tanjung Melawan, Rokan Hilir hingga Simpang Bangko. 

“Pembangunan SPAM untuk kawasan di Kota Dumai, Kab. Rokan Hilir dan Kab. Bengkalis dengan kapasitas 2000 liter/detik,” jelas Dadang. 

Kemudian pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) terpusat di Pekanbaru, pembangunan TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) di Kabupaten Rokan Hilir. Di bidang perumahan ada, pembangunan rumah umum di Kota Pekanbaru, pembangunan baru rumah khusus TNI/Polri di Kota Pekanbaru, pembangunan rumah khusus nelayan di Kota Dumai. 

Selain itu, ada juga pelebaran jalan batas Kampar–Bangkinang, pelebaran jalan Jalan Subrantas-Kampar, dan pelebaran Jalan SIak II di Pekanbaru. 

Sementara itu, Pakar Sosiologi Pendidikan yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. Ravik Karsid mengatakan saat ini era globalisasi sudah tidak dapat dihindari lagi. Sebab, sejak 1995 Indonesia telah menjadi anggota WTO dan ikut meratifikasi semua perjanjian-perjanjian perdagangan multilateral. 

“Dampak dari globalisasi itu memang ada peluang termasuk ancaman. Untuk itu, bangsa kita ini perlu mendapat dasar pendidikan yang kuat, agar dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya dan meminimalisir ancaman atau dampak negatif dari globalisasi,” ungkap Ravik. Ia yakin, banyaknya peluang dari globalisasi yang dimanfaatkan akan turut meningkatkan kesejahteraan dan daya saing masyarakat. 

Seminar yang dibuka langsung Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman ini, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Riau, Ahmad Hijazi, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, perwakilan DPRD provinsi/kota, asosiasi penyedia jasa konstruksi dan jajaran civitas serta ikatan alumni Universitas Riau. (p/ab)